6 Produk Unggulan Sulteng Segera Dapat Perlindungan Hukum sebagai Indikasi Geografis

  • Whatsapp
Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng. (Bulletin/Humas Kemenkumham Sulteng)

BALI, BULLETIN.ID –  Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Kekayaan Intelektual (KI) di Provinsi Bali membawa kabar baik bagi seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendampingan pendaftaran 6 produk unggulan daerah untuk mendapatkan perlindungan hukum sebagai Indikasi Geografis (IG). Jum’at, (6/9/2024).

Didampingi Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Ham, Zuliansyah, Hermansyah Siregar menerangkan ketujuh produk tersebut, diantaranya, Cengkeh Tolitoli, Bawang Goreng Palu, Ubi tomundo Banggai, Kelapa Babasal Banggai, Durian Asaan Banggai dan Durian Nambo Banggai.

“Saat ini kita telah mendaftarkan 6 produk IG di Sulteng, dan saat ini telah pada tahap pendampingan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, semoga saja dalam waktu dekat bisa berlabel IG,” katanya.

Ia menambahkan hingga saat ini, Sulawesi Tengah sendiri telah memiliki produk IG yang telah terlindungi, yakni Tenun Nambo dari Kab. Banggai, Ikan Sidat Marmorata dari Kab. Poso, dan tenun ikat dari Kab. Donggala.

Hermansyah mengatakan ketiga produk tersebut telah mendunia, hal itu, kata dia, dibuktikan dengan tingginya eksistensi produk tersebut untuk dipamerkan dalam pertemuan internasional bahkan menaik minat tokoh-tokoh nasional, seperti Elon Musk direktur utama Tesla Inc.

“Sebelumnya ada tiga produk juga ya, dan ketiga produk itu telah mendunia juga, bahkan, yang membanggakan, produk kita sukses menarik perhatian dari tokoh-tokoh dunia,” terangnya dihadapan Direktur Jenderal KI, Min Usihen serta para pimpinan tinggi unit utama Kemenkumham.

Dengan adanya perlindungan hukum Indikasi Geografis, beragam manfaat pun diperoleh, baik nilai ekonomi produk, memperkuat merek, mendorong ekspor hingga melindungi dan melestarikan produk maupun budaya lokal.

Berita Pilihan :  Kembangkan Desa Wisata Berkeselamatan, Jasa Raharja Luncurkan Program Beta-JR di Desa Karangrejek

“Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan kita karena produk mereka akan semakin dikenal dan dipercaya oleh konsumen,” pungkasnya.

Pos terkait