PALU, BULLETIN.ID – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah melibatkan ketua dan sekretaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng yaitu Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari untuk melatih Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Pemuda Lintas Agama.
Ketua Panitia Pembentukan Pelopor Kerukunan Dunia Maya Pemuda Lintas Agama, Muhammad Hajiji, di Kota Palu, Minggu, mengemukakan bahwa panitia berkepentingan melibatkan Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari sebagai narasumber, karena dua narasumber berkapasitas untuk menyampaikan materi tentang indentifikasi hoaks dan langkah antisipasinya, serta pembuatan flayer dan video pendek pesan damai berbasis aplikasi.
“Dua narasumber tersebut pernah dilatih langsung oleh google dan mendapat sertifikat penghargaan dari google, sehingga panitia memandang perlu melibatkan Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari untuk melatih kader pelopor kerukunan dunia maya,” kata Muhammad Hajiji.
Muhammad Hajiji menyatakan bahwa materi identifikasi hoaks dan langkah antisipasinya, serta materi pembuatan flayer dan video pendek, penting untuk dipelajari oleh Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya.
Karena, Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya menjadi garda terdepan FKUB Sulteng dalam menangkal hoaks, melakukan kontra narasi ujaran kebencian, serta menyebarluaskan pesan – pesan damai dan kegiatan – kegiatan FKUB Sulteng di dunia maya.
“Di samping itu, melalui upaya peningkatan kapasitas ini, para Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya juga diharapkan dapat memasifkan tagline FKUB Sulteng yaitu BahagiaBeragama dan BeragamaBahagia,” ucapnya.
Sementara itu Ketua FKUB Provinsi Sulteng Profesor Kiai Haji Zainal Abidin mengapresiasi keterlibatan Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari untuk melatih Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Pemuda Lintas Agama.
Profesor Zainal Abidin menyatakan bahwa Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya Pemuda Lintas Agama adalah penyebar pesan damai di platform internet dan media sosial.
“Oleh karena itu, para kader harus memiliki kapasitas dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital,” ujarnya.
“Bahkan memiliki wawasan moderasi beragama dan empat pilar kebangsaan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Profesor Zainal Abidin mengemukakan bahwa FKUB Sulteng gencar mengenalkan moderasi beragama di Sulteng, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di provinsi yang kita cintai ini.
“Maka kader pelopor kerukunan dunia maya, berperan penting untuk menysuarakan dan menyosialisasikan moderasi beragama lewat media sosial dan platform internet, demi menopang upaya FKUB Sulteng dan Pemprov Sulteng dalam meningkatkan kualitas kerukunan dunia maya,” sebutnya.***