PALU,BULLETIN.ID – Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji menyerahkan bantuan cadangan pangan berupa beras dari Pemerintah Provinsi Sulteng kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Selasa 5 September 2023 di halaman Kantor Wali Kota Palu.
Bantuan diterima Wakil Wali Kota (Wawali) Palu dr Reny A Lamadjido bersama Kepala Dinas Pangan dan Hortikultura Palu, Asharini Mastura.
Jumlah beras yang diserahkan sebanyak 41.256 kg. Rencananya beras ini akan disalurkan bagi sebanyak 2.154 Kepala Keluarga (KK) dan 9.168 jiwa keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 5 kecamatan dan 20 kelurahan.
Berikut sasaran KPM bantuan cadangan pangan di 5 kecamatan dan 20 kelurahan.
Kecamatan Tawaeli.
Kelurahan Baiya kebutuhan beras sebanyak 1.265 kg untuk 64 KK dan 281 jiwa.
Lambara sebanyak 1.062 kg untuk 51 KK dan 236 jiwa.
Panau sebanyak 1.170 kg untuk 54 KK dan 260 jiwa. Pantoloan sebanyak 2.529 kg untuk 117 KK dan 562 jiwa.
Pantoloan Boya sebanyak 774 kg untuk 34 KK dan 172 jiwa.
Kecama Palu Utara.
Kayumalue Ngapa sebanyak 1.026 kg untuk 51 KK dan 228 jiwa. Kayu Pajeko sebanyak 1.242 kg untuk 55 KK dan 276 jiwa.
Kecamatan Tatanga.
Boyaoge sebanyak 788 kg untuk 175 KK dan 175 jiwa. Duyu sebanyak 3.519 kg untuk 179 KK dan 782 jiwa. Nunu sebanyak 3.186 kg untuk 133KK dan 708 jiwa. Pemgawu sebanyak 2.561 kg untuk 126 KK dan 569 jiwa.
Kecamatan Ulujadi.
Buluri sebanyak 2.741 kg untuk 176 KK dan 609 jiwa. Donggala Kodi sebanyak 3.776 kg untuk 176 KK dan 839 jiwa. Kabonena sebanyak 1.688 kg untuk 64 KK dan 375 jiwa. Tipo sebanyak 2.367 kg untuk 111 KK dan 526 jiwa. Watusampu sebanyak 1.332 kg untuk 74 KK dan 296 jiwa.
Kecamatan Mantikulore.
Kawatuna sebanyak 1.458 kg untuk 64 KK dan 324 jiwa. Lasoani sebanyak 3.303 kg untuk 180 KK dan 734 jiwa. Layana Indah sebanyak 1.908 kg untuk 74 KK dan 424 jiwa dan Tanamodindi sebanyak 3.564 kg untuk 196 KK dan 792 jiwa.
Wawali Palu dr Reny A Lamadjido usai penandatanganan berita acara penyerahan mengatakan, bantuan beras ini diperuntukkan bagi daerah dengan kriteria rawan pangan.
Pemkot kata Wawali sangat berterima kasih atas bantuan ini karena bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam memperkuat ketahan pangannya.
Ia berharap bantuan serupa bisa diberikan lagi ke Kota Palu baik dalam bentuk beras atau bahan kebutuhan pokok yang lain.
Kepala Dinas Pangan Sulteng, Iskandar Nongtji mengatakan penyaluran beras cadangan pangan ini sudah sesuai dengan permintaan Kota Palu.
“Kita salurkan setelah sebelumnya dilakukan peninjauan lapangan terhadap yang berhak menerima dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng,”jelasnya.
Menanggapi harapan Wawali akan permintaan bantuan cadangan pangan di tahun mendatang, pihaknya kata Iskandar Nongtji akan menjadikan permintaan sebagai catatan
“Mudah-mudahan lain waktu kita seusaikan dengan kondisinya. Namun ini untuk menjadi catatan,”paparnya.
Ia mengaku terhadap daerah maupun masyarakat yang belum sempat mendapatkan penyaluran beras ini, pihaknya akan segera melakukan perhitungan kembali agar kedepan bisa tersalurkan sesuai kebutuhan.
“InsyaAllah dilakukan perhitungan kembali,”ujarnya.
Kepada wartawan Iskandar Nongtji menambahkan, sejauh ini cadangan pangan itu telah disalurkan ke Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Tojo Una-Una, Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
Masih menurut Iskandar, daerah dan KPM yang masuk dalam progam penyaluran ini ditetapkan berdasarkan sejumlah kriteria.
“Jadi memang ada bidang yang khusus untuk melakukan verifikasi. Namun secara umum kriteria penerima itu ditetapkan berdasarkan kondisi daerah rawan pangan,”sebutnya.
Saat ini Iskandar mengatakan Dinas Pangan Sulteng masih memiliki cadangan berada sebanyak 62 ton.
Kepala Dinas Pangan dan Hortikultura Palu Asharini Mastura mengemukakan, penyaluran beras akan dilakukan secepatnya kepada KPM dalam waktu dua hari.
Menurutnya, wilayah penerima telah ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya daerah yang dianggap rawan pangan dan masyarakat yang menjadi KPM adalah warga yang dianggap berekonomi lemah.
“Sudah ada datanya di masing-masing kelurahan by name by adrees,”jelasnya.
Warga KPM menurutnya juga diambil berdasarkan data dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk sejumlah kecamatan tertentu yang presentasi angka kemiskinan yang tinggi.
Asharini menjelaskan jumlah beras yang diterima KPM nantinya dihitung berdasarkan jumlah jiwa. Nantinya setiap jiwa mendapat 300 gram perhari dikalikan jumlah anggota keluarga lalu dikalikan selama 15 hari.
“Jumlahnya tidak seragam antara setiap KPM karena dikalikan jumlah jiwa dalam keluarga,”demikian Asharini ***