PALU,BULLETIN.ID – Anggota DPRD Sulteng Ady Pitoyo, hadir dalam rapat komisi penyuluhan pertanian provinsi (KPPP) Sulteng dengan para stakeholder, rapat tersebut membahasa tentang pembangunan pertanian. di ruang rapat anggrek dinas TPH Provinsi Sulteng, Selasa (21/11/2023).
Komisi penyuluhan pertanian Provinsi (KPPP) Sulteng Prof.Made Antara, menyampaikan beberapa substansi pembahasan yang menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut, yakni terkait masalah visi dan prioritas pembangunan sulteng tahun 2021-2026, daya saing komoditi pertanian, sistem penyuluhan pertanian dan tantanganya, peran KPP dan peningkatan kinerja.
“kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan produktivitas maupun nilai tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan komoditi pertanian lainnya di wilayah sulteng yang didukung dengan infrastruktur yang memadai, karena dimana sulteng merupakan salah satu daerah penyanggah pangan utama untuk ibukota nusantara (IKN), olehnya itu hal tersebut diharapkan kepada seluruh penyuluh pertanian agar dapat meningkatkan profesional sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki” kata Prof.Made Antara.
Senada dengan hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sulteng Ady Pitoyo, yang mewakili ketua DPRD provinsi sulteng menyampaikan bahwa, salah satu upaya untuk peningkatan produktivitas maupun nilai tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan komoditi pertanian lainnya adalah dari sektor kualitas para penyuluh pertanian serta didukung infrastruktur yang memadai, maka dalam hal ini para penyuluh harus mampu memberikan inovasi-inovasi yang lebih baik lagi kepada para petani.
“juga harus terlibat langsung dalam hal penyediaan tempat distribusi/market atau tempat pemasaran dari pada hasil-hasil pertanian, sehingga para petani-petani kita tidak lagi kebigungan untuk mendistribusikan atau memasarkan kemana hasil pertanian mereka, karena sudah ada wadah atau tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah untuk menampung atau menjual daripada hasil pertanian tersebut”ucap Ady Pitoyo
Sehingga nantinya para petani yang dibawah sentuhan oleh para penyuluh pertanian dapat lebih focus, untuk meningkatkan hasil produktifitas hasil-hasil pertanian yang ada, dan secara otomatis roda perekonomian di masyarakat khususnya petani akan semakin membaik dan perlahan angka garis kemiskinan di indonesia khususnya diwilayah sulteng akan semakin menurun.
Hal tersebut dianggap mampu membuat sulteng keluar dari salah satu provinsi yang angka garis kemiskinannya yang masih tinggi.
Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh Dinas TPH Provinsi Sulteng, KPPP Sulteng, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BPIP) Provinsi Sulteng, Pengurus Dewan Tani Indonesia Provinsi Sulteng, Pengurus Petani Provinsi Sulteng, Ketua pengurus Masyarakat Singkong Indonesia Provinsi Sulteng, Pengurus Perpadi Provinsi Sulteng, Penyuluh Pertanian Swasta, Pengurus KPP Kabupaten Donggala, dan para tamu undangan lainnya